“Komunitas Desain Grafis di Kampus Islam”
Desain grafis, merupakan seni visual yang marak digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, seniman rupa,
dan masyarakat pada umumnya. Terkait akan kebutuhan, desain grafis tidak lagi hanya dipandang sebagai
seni visual semata. Di sektor
sektor bisnis pun,
desain grafis sangat dibutuhkan dalam berbagai kegiatan seperti “Branding
(Pencitraan), Marketing (Iklan), Coorporate
Indentity (Logo) dan lain sebagainya. Maka dari itu, tak jarang pula para desainer
mengakui bahwa keinginan untuk belajar desain disamping karena hoby dan bakat, juga
karena dalih untuk mencari nafkah.
Beralih ke daerah Yogyakarta, keberadaan
desain grafis bukan lagi menjadi barang baru di “Kota Pelajar” ini. Salah satu
kampus besar di Yogyakarta, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga,
belum lama ini telah mendirikan sebuah komunitas desain grafis yang dikenal
dengan nama “SADEWA”.
SADEWA,
kepanjangan dari Satuan Desain Mahasiswa, adalah sebuah komunitas, wadah, atau forum
belajar desain grafis bagi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Disamping sebagai wadah bagi para
mahasiswa yang memiliki hobby dibidang desain grafis, tujuan didirikan komunitas ini juga untuk mengubah persepsi masyarakat
mengenai kampus UIN Sunan Kalijaga yang notabene lebih mengutamakan
pendidikan berbasis Islam.
Keberadaan SADEWA sendiri sebenarnya bukan merupakan komunitas yang terlahir
sebagai UKM (Unit kegiatan Mahasiswa) resmi dari kampus. Lebih tepatnya mungkin
bisa disebut kelompok kegiatan mahasiswa. “Komunitas ini berdiri dibawah naungan BSOR (Badan Semi
Otonom Rayon) Humaniora Park. Sehingga untuk masalah struktur dan kepengurusan
tidak lepas dari anak-anak PMII (Pergerakan Mahasiswa islam Indonesia)”, tutur Muhammad
Abdul Kholiq, ketua SADEWA saat ini.
Kegiatan SADEWA sendiri lebih
terfokus pada tiga bidang,
yang pertama desain grafis, yang kedua fotografi dan yang terakhir adalah film. Tingkat
pembelajaran dari masing- masing bidang tersebut dijalankan secara bertahap.
Mulai dari tingkat
dasar hingga tingkat yang bisa terbilang rumit. Untuk desain grafis, mahasiswa
minimal dituntut untuk dapat membuat karya grafis dari berbagai gaya desain. Lain lagi dengan
fotografi, mahasiswa diajak ke alam untuk hunting
foto disamping teori- teori
yang telah dipelajari sebelumnya. Sedangkan untuk film, mahasiswa diajak untuk
memproduksi karya film-film pendek yang didukung oleh pembelajaran materi dan workshop. “Ke depannya kami berencana untuk
memproduksi sebuah film dokumenter yang membahas tentang jaminan keberhasilan antara mahasiswa yang
lulus dengan predikat cepat atau “cumlaude” dengan mahasiswa yang lulus dengan
predikat terancam DO (Drop Out). Kegiatan produksi film ini Insya Allah akan bekerjasama dengan Landung Simatupang (Sang Penari) dan Amay
(KPU Karawang)”,
tambah Kholiq. Dan yang mengagumkannya
lagi, SADEWA memberikan semua program pelatihan berserta dengan fasilitas
pengajaran tanpa memungut biaya.
So, bagi teman-teman akademia Jogja
yang ingin tahu lebih banyak lagi mengenai SADEWA dan karya-karyanya, silakan berkunjung
ke grup facebooknya di “sadewa I satuan desain mahasiswa”, follow twitter-nya
di @sadewa_pmii , dan blognya di http://sadewapmii.blogspot.com . [Arga Aji Saputra]
MINTA N0 WA DR MUHAMMAD ABDUL KHALIQ SELAKU KETUA SADEWA DAN JUGA ARGA AJI SAPUTRA PENULIS BLOK "KOMUNITAS DESAIN GRAFIS DI KAMPUS ISLAM
ReplyDelete