Awal Tumbuhnya Komunitas Seni Desain
SADEWA, nama inilah yang menjadi
inspirasi bagi para mahasiswa pencinta desain ketika mendirikan suatu wadah
yang berbasis kesenian khususnya dibidang desain dan fotografi. SADEWA
merupakan sebuah nama komunitas yang pada awalnya berdiri karena adanya
kegundahan terhadap minimnya fasilitas pendukung untuk mengembangkan bakat di
bidang desain. Yapz itulah sejarah komunitas SADEWA. Sebuah nama yang mengawali
perjalanan komunitas seni desain yang berada di bawah naungan PMII (Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia) Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta ini untuk lebih dapat mengepakkan sayapnya. Nama SADEWA
terlahir dari salah satu tokoh pewayangan Pandhawa lima. Selain singkat, mudah
diingat dan simpel, nama SADEWA diangkat karena nama ini merupakan kepanjangan dari
Satuan Desain Mahasiswa.
Penggagas adanya SADEWA sendiri yakni
Saudara Wendy yang merasa memang perlunya adanya komunitas desain untuk
mendukung soft skill di bidang desain
grafis yang tidak didapatkan diperkuliahan. Meski berdiri dibawah naungan
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Humaniora park, namun komunitas ini ditujukan untuk mahasiswa
umum yang memiliki minat untuk bergabung. Komunitas SADEWA ini lebih
mengedepankan minat dari para anggotanya dalam belajar dan berkarya dibidang
desain grafis. Komunitas SADEWA ini dapat berdiri dan berkembang karena adanya
semangat serta konsistensi para anggotanya untuk bergelut di bidang kesenian
desain. Bahkan untuk perekrutan anggotanya pun kita tidak harus repot- repot
mengurus hal yang sifatnya formalitas dan ribet. Hanya dengan bermodal niat dan
konsisten, kita sudah bisa menjadi salah satu anggota dari SADEWA.
Pada awal berdirinya SADEWA, beberapa
tema yang diangkat dari kegiatan yang mereka lakoni hanyalah bagian dari hasil
diskusi yang kemudian mereka eksekusi dan divisualisasikan kedalam bentuk
sebuah karya. Seiring berjalannya waktu, SADEWA memiliki ciri khas tersendiri
dari setiap karya yang mereka buat. Mereka lebih memfokuskan tema desain pada kritik sosial. Bukan hanya
dari sisi desain yang bagus saja tapi juga dari sisi desain yang lebih menyorot
pada ketimpangan-ketimpangan sosial yang terjadi. Untuk lebih memaksimalkan
kemampuan dan menambah ilmu para anggotanya SADEWA, mengadakan pelatihan rutin
yang dilaksanakan dua minggu sekali. Latihan ini biasanya rutin dilaksanakan
pada hari Jum’at di Rayon Humaniora Park yang terletak di perumahan Gowok.
Pelatihan tersebut selalu menghadirkan orang-orang yang telah mahir dan berpengalaman
dalam dunia desain.
Meskipun terkesan masih seumur jagung,
namun komunitas SADEWA ini telah berkembang dengat sangat pesat,. Bahkan
komunitas ini juga merebahi dunia fotografi dan perfilm-an. [Kartika Ambarsari]
0 komentar: