Rutinitas yang Tidak Mengekang
Mungkin
bagi yang berstatus sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, sudah tak asing lagi jika anda mendengar tentang
komunitas SADEWA.
Karena SADEWA sendiri merupakan suatu komunitas yang dibentuk oleh salah satu
organisasi mahasiswa pergerakan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan
Kalijaga yang lebih akrab dikenal dengan PMII Humaniora Park.
SADEWA
adalah sebuah komunitas yang menekuni bidang seni, dan diawal pembentukannya
komunitas ini hanya menggeluti dunia desain semata. Namun seiring perjalanannya, SADEWA mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal demikian terbukti karena saat ini SADEWA pun dapat
melebarkan sayapnya dengan miniti jalannya di bidang fotografi juga perfilm-an. Sungguh suatu hal yang
patut diapresiasi mengingat diusianya yang baru seumur jagung. Mungkin
terlintas dipikiran anda bagaimana komunitas ini bisa berkembang dengan cepat,
apa yang mereka lakukan??? Bahkan
mungkin diantara anda ada yang berpendapat
bahwa para anggota SADEWA rela mencurahkan sebagian hidupnya sehingga komunitas ini dapat
berkembang pesat seperti saat ini? Jika anda berpikiran seperti itu, maka sebaiknya anda buang jauh- jauh anggapan-anggapan tersebut.
Dari awal
pembentukan sampai sekarang, rutinitas yang dijalankan SADEWA tidak pernah mengalami
revolusi. Komunitas ini hanya mengadakan latihan dan diskusi satu kali dalam
dua minggu, disebabkan para pendiri-pendiri SADEWA ini tidak ingin
anggota-anggotanya terikat oleh
rutinitas yang padat. Karena hal tersebut dapat merusak dan mengganggu
kreativitas mereka. “Apalagi menyangkut
visualisasi dibutuhkan ketenangan dan keleluasaan dalam menciptakan ide- ide yang kreatif.” Ujar salah seorang pendiri SADEWA.
Maka dari
itu tidak heran mengapa SADEWA selalu melahirkan karya-karya yang membangun,
seperti ketika misalnya terjadi demostrasi, SADEWA selalu mencurahkan karyanya
lewat visualisasi yang didesain sedemikian rupa sesuai tema, tentunya terfokus pada
nilai-nilai dan kritik sosial, bukan sekedar design sesuka hati mereka. [Helmi]
0 komentar: