phone: +6287 3936 4795
e-mail: hydrazone_community@yahoo.com

November 6, 2012

Rutinitas yang Tidak Mengekang


Mungkin bagi yang berstatus sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sudah tak asing lagi jika anda mendengar tentang komunitas SADEWA. Karena SADEWA sendiri merupakan suatu komunitas yang dibentuk oleh salah satu organisasi mahasiswa pergerakan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga yang lebih akrab dikenal dengan PMII Humaniora Park. 

SADEWA adalah sebuah komunitas yang menekuni bidang seni, dan diawal pembentukannya komunitas ini hanya menggeluti dunia desain semata. Namun seiring perjalanannya, SADEWA mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal demikian terbukti karena saat ini SADEWA pun dapat melebarkan sayapnya dengan miniti jalannya di bidang fotografi juga perfilm-an. Sungguh suatu hal yang patut diapresiasi mengingat diusianya yang baru seumur jagung. Mungkin terlintas dipikiran anda bagaimana komunitas ini bisa berkembang dengan cepat, apa yang mereka lakukan??? Bahkan mungkin diantara anda ada yang berpendapat  bahwa para anggota SADEWA rela mencurahkan sebagian hidupnya sehingga komunitas ini dapat berkembang pesat seperti saat ini? Jika anda berpikiran seperti itu, maka sebaiknya anda buang jauh- jauh anggapan-anggapan tersebut.

Dari awal pembentukan sampai sekarang, rutinitas yang dijalankan SADEWA tidak pernah mengalami revolusi. Komunitas ini hanya mengadakan latihan dan diskusi satu kali dalam dua minggu, disebabkan para pendiri-pendiri SADEWA ini tidak ingin anggota-anggotanya  terikat oleh rutinitas yang padat. Karena hal tersebut dapat merusak dan mengganggu kreativitas mereka. “Apalagi menyangkut visualisasi dibutuhkan ketenangan dan keleluasaan dalam menciptakan ide- ide yang kreatif.” Ujar salah seorang pendiri SADEWA.

Maka dari itu tidak heran mengapa SADEWA selalu melahirkan karya-karya yang membangun, seperti ketika misalnya terjadi demostrasi, SADEWA selalu mencurahkan karyanya lewat visualisasi yang didesain sedemikian rupa sesuai tema, tentunya terfokus pada nilai-nilai dan kritik sosial, bukan sekedar design sesuka hati mereka. [Helmi]

0 komentar: