Yang Muda Juga Bisa
Awalnya kami tidak menyangka ketika
disarankan untuk menuliskan seorang tokoh yang ternyata adalah seorang yang
masih muda dan masih berstatus pelajar di kota Jogja ini. Di sisi lain, kami tidak tahu
banyak terhadap tokoh itu karena dia termasuk orang yang tidak begitu mudah
bergaul dan cenderung terkesan tertutup dari kebanyakan anggota IKPM TASTURA
Lombok Tengah ini.
Tanpa menambah asumsi yang
bermacam-macam lagi dan tuntutan interview
yang semakin “berat” maka kami berusaha se-obyektif mungkin untuk mendapatkan
informasi tentang dia.
“Resar” jawab salah
satu pengurus di sana.
“Kenapa Dia?” tanya
kami.
Dia adalah salah satu anggota IKPM
TASTURA Lombok Tengah yang masih muda dan sudah dipercayai untuk mengemban
amanah di beberapa jabatan baik yang ada di organisasi intra ataupun ekstra di
Yogyakarta. Dalam sejarahnya, belum ada mahasiswa baru yang berasal dari Lombok
diberikan amanah untuk menjadi Pengurus Harian BEM di kampusnya. Saat itu, dia
masih menjadi mahasiswa semester II, namun,
dia berbeda dengan yang lainnya. Dia kemudian berkolaborasi dengan ketua
BEM-nya untuk menjalankan roda organisasi selama satu periode. Dengan berbekal
pengalaman yang sedikit ternyata dia mampu mengemban amanah itu dengan cukup
baik.
Beberapa kegiatan yang dia jalankan adalah bhakti sosial dan
mengirimkan delegasi untuk ikut serta dalam pemilihan Ketua Jaringan Mahasiswa
Sosiologi se-Jawa tengah (JMSJ), bahkan delegasi yang dikirimkannya pun terpilih menjadi ketua JMSJ
tersebut. Tidak hanya pandai dalam berorganisasi, rupanya dia juga piawai dalam
berpolitik.
Belum genap satu periode menjadi
pengurus BEM, dia sudah diberikan amanah baru untuk menjadi salah satu ketua
organisasi ekstra di kampusnya, PMII Rayon Humaniora Park. Beban yang cukup
berat baginya, karena kali ini dia tidak hanya menjadi wakil saja, melainkan
telah menjadi ketua di organisasi ekstra tersebut.
Sejak awal dia memang berpesan kepada
pengurus IKPM TASTURA yang lain agar seawal mungkin diadakan pemetakan-pemetakan khusus untuk
kader baru IKPM tesebut, misalkan sebagian kader mengaktifkan
dirinya di pers, sebagian di LKM, dll. Karena dengan pemetakan tersebut,
regenerasi tidak hanya berlansung saat agenda IKPM TASTURA saja. Sehingga para kader bisa menimba ilmu di
semua tempat kemudian dia amalkan dan bagikan kepada IKPM TASTURA yang lain.
Langkah yang baik menurut kami, karena
cukup sulit untuk menerapkan ide ini, karena di Yogyakarta tidak hanya ada satu
komunitas kedaerahan saja.
[Luthfi
Afif Azzaenuri]
0 komentar: