phone: +6287 3936 4795
e-mail: hydrazone_community@yahoo.com

December 24, 2012

Mukhtar Kila dan Kehidupan Masyarakat Pattani

Perjalanan masyarakat Pattani sangatlah jauh berbeda dengan masyarakat Thailand kebanyakan. Pada mulanya Pattani adalah sebuah kerajaan Islam. Pada tahun 1457, daerah Pattani berpenduduk mayoritas Melayu Muslim. Bersama dengan Provinsi Songkhla, Yala, dan Narathiwat, keempatnya dijuluki sebagai Pattani Darussalam yang berarti gabungan dari empat provinsi mayoritas muslim di selatan Thailand . 

Keadaan Pattani berubah drastis Semenjak Yingluck naik tahta sebagai perdana menteri 6 Agustus 2011 lalu, ia menambah pasukan darurat militernya sehingga sejuta kisah pilu terhadap kaum Muslim pun terjadi. Perampokan, pemerkosaan dan pemaksaan mengkonsumsi narkoba terhadap anak- anak, pemboman, penembakan terhadap Muslim Melayu terus berjalan. Bahkan salah seorang pejuang Islam di Pattani di tembak mati. Yakni Muktar Kila,pemimpin partai keadilan Pattani. 

Muktar Kila lahir pada tahun 1964 di Kg. Gelaung Gajah, Tanjung Mas, Menara (Narathiwat). Ia menyelesaikan studinya di Universitas Ramkamheng Bangkok dan kemudian melanjutkan kuliahnya ke Australia. Saat kuliah di Bangkok ia pernah memegang jabatan ketua organisasi pelajar Islam Patani Bangkok.

Karir Politik Mukhtar Killa dimulai saat mendirikan Partai Keadilan (Pegha Tham). Partai ini didirikan sebelum pemilu Thailand 3 Juli 2011 lalu. Partai Keadilan mewakili suara masyarakat Melayu Islam Pattani di wilayah- wilayah Pattani melalui proses demokrasi yang sah dan resmi.

Kisah Mukhtar Kila ini mengingatkan kejadian masa lampau tentang pembunuhan secara rahasia dan licik terhadap seorang aktivis pengacara bernama Som Chai (saudara Jinluck) yang senantiasa membela pemuda-pemuda Muslim Patani di pengadilan. Kesultanan Islam Pattani adalah negeri Melayu yang terletak di tanah genting Kra, selatan Thailand. Namun kini, di wilayah itu telah terpecah menjadi 3 propinsi, yaitu Patani, Yala dan Narathiwat.

Istilah Pattani yang dipakai dalam tulisan ini merujuk pada Pattani di masa lalu, saat belum dipecah menjadi tiga propinsi. Di era kejayaan Sriwijaya, Pattani dan kerajaan-kerajaan kecil lainnya yang terdapat di daerah Semenanjung Melayu- Sumatera berada dalam kekuasaan kerajaan Sriwijaya . Dari abad ke-7 M hingga awal abad ke-13 M, Sriwijaya menguasai jalur pedagangan di Selat Malaka, dan menarik pajak dari para pedagang yang lewat dan berdagang di kawasan itu.[Megafirmawanti]

0 komentar: