Mukhtar Kila dan Kehidupan Masyarakat Pattani
Perjalanan
masyarakat Pattani sangatlah jauh berbeda dengan masyarakat Thailand kebanyakan.
Pada mulanya Pattani adalah sebuah kerajaan Islam. Pada tahun 1457, daerah
Pattani berpenduduk mayoritas Melayu Muslim. Bersama dengan Provinsi Songkhla,
Yala, dan Narathiwat, keempatnya dijuluki sebagai Pattani Darussalam yang
berarti gabungan dari empat provinsi mayoritas muslim di selatan Thailand
.
Keadaan
Pattani berubah drastis Semenjak Yingluck naik tahta sebagai perdana menteri 6
Agustus 2011 lalu, ia menambah pasukan darurat militernya sehingga sejuta kisah
pilu terhadap kaum Muslim pun terjadi. Perampokan, pemerkosaan dan pemaksaan
mengkonsumsi narkoba terhadap anak- anak, pemboman, penembakan terhadap Muslim
Melayu terus berjalan. Bahkan salah seorang pejuang Islam di Pattani di tembak
mati. Yakni Muktar Kila,pemimpin partai keadilan Pattani.
Muktar
Kila lahir pada tahun 1964 di Kg. Gelaung Gajah, Tanjung Mas, Menara
(Narathiwat). Ia menyelesaikan studinya di Universitas Ramkamheng Bangkok dan
kemudian melanjutkan kuliahnya ke Australia. Saat kuliah di Bangkok ia pernah
memegang jabatan ketua organisasi pelajar Islam Patani Bangkok.
Karir
Politik Mukhtar Killa dimulai saat mendirikan Partai Keadilan (Pegha Tham).
Partai ini didirikan sebelum pemilu Thailand 3 Juli 2011 lalu. Partai Keadilan
mewakili suara masyarakat Melayu Islam Pattani di wilayah- wilayah Pattani
melalui proses demokrasi yang sah dan resmi.
Kisah
Mukhtar Kila ini mengingatkan kejadian masa lampau tentang pembunuhan secara
rahasia dan licik terhadap seorang aktivis pengacara bernama Som Chai (saudara
Jinluck) yang senantiasa membela pemuda-pemuda Muslim Patani di pengadilan.
Kesultanan Islam Pattani adalah negeri Melayu yang terletak di tanah genting
Kra, selatan Thailand. Namun kini, di wilayah itu telah terpecah menjadi 3
propinsi, yaitu Patani, Yala dan Narathiwat.
Istilah
Pattani yang dipakai dalam tulisan ini merujuk pada Pattani di masa lalu, saat
belum dipecah menjadi tiga propinsi. Di era kejayaan Sriwijaya, Pattani dan
kerajaan-kerajaan kecil lainnya yang terdapat di daerah Semenanjung Melayu-
Sumatera berada dalam kekuasaan kerajaan Sriwijaya . Dari abad ke-7 M hingga
awal abad ke-13 M, Sriwijaya menguasai jalur pedagangan di Selat Malaka, dan
menarik pajak dari para pedagang yang lewat dan berdagang di kawasan
itu.[Megafirmawanti]
0 komentar: