phone: +6287 3936 4795
e-mail: hydrazone_community@yahoo.com

December 25, 2012

Melawan Trend Musik Masa Kini

Banyaknya musik luar yang masuk ke Indonesia tak mengurungkan niat mahasiswa-mahasiswi ini untuk menghidupkan musik islami yang jarang sekali diminati anak muda, yang saat ini yang lebih gandrung akan musik korea, barat ataupun luar negeri. Namun di sini komunitas Hadrah Ar-rahman  mencoba berdiri melawan arus musik yang ada dengan nuansa musik islami yang mereka usung. Dengan keterbatasan alat dan personel di awal berdirinya tak melunturkan semangat para personel untuk menghidupkan komunitas yang baru berdiri tahun 2011. Meskipun saat latihan masih minjam-minjam alat dari pihak luar untuk menunjang kemampuan mereka, semua itu mereka jadikan perjuangan untuk meraih kepuasan kelak. Komunitas Hadrah ini yakin suatu saat komunitas mereka akan meraih sukses dan dikenal banyak orang serta ditunggu-tunggu pementasannya.

Tidak dipungkiri bahwa kegiatan untuk berlatih dan berkumpul mereka belum rutin dan teratur karena kesibukan masing-masing personel yang masih mahasiswa. Akan tetapi apabila ada pemantasan, komitmen mereka akan muncul  untuk berkumpul dan latihan agar sukses mengikuti acara pementasan tersebut. Secara otomatis, waktu latihan pun akan diperbanyak dan rutin sesuai yang telah dijadwalkan. Biasanya dalam hari-hari biasa, mereka hanya latihan 1x dalam sebulan, akan tetapi bila terdapat event pementasan akan  menjadi ditingkatkan menjadi 3-4 kali dalam sebulan. Walau hanya dengan porsi latihan biasa 1 x dalam sebulan, Ar-Rahman mampu menunjukkan potensinya yang besar dengan menjadi juara harapan 1 dalam lomba Harlah IPNU IPPNU (Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama-Ikatan Pelajar Perempuan Nahdatul Ulama) di Sleman. Lomba yang diikuti oleh pelajar – pelajar SMP, SMA dan Mahasiswa se-kabupaten Sleman dan para pelajar dari  Pondok Pesantren Krapyak, Bantul Yogyakarta.

Komunitas music tabuh ini yang baru berdiri 1 tahun yang lalu ini sering diminta  untuk menampilkan syahdunya suara diduetkan dengan alunan berbagai alat musik tabuh yang bertalu-talu. Untuk menghasilkan music indah tersebut, Hadrah membutuhkan beberapa alat-alat musik seperti rebana, ketipung, bass. Untuk suara utama dinahkodai seorang  vokal utama dan dibantu oleh backing vocal. Ketika mendapat undangan menghadiri sebuah acara, frekuensi latihan Ar-Rahman akan mengalami fluktuasi. “kalau dapat undangan nya sebulan sebelumnya, ya dalam sebulan itu kita bisa latihan 3 sampai 4 kali” Uchu, salah satu personil Ar-Rahman menjelaskan. Dengan melestarikan musik rebana berarti kita telah mengajak anak muda untuk mengenal musik dengan nuansa islam yang tak kalah keren dengan musik luar, serta music ini bias menjadi wadah kekreatifan anak-anak muda dalam menikmati khazanah musik dunia.[Kartika Ambarsari]

0 komentar: