phone: +6287 3936 4795
e-mail: hydrazone_community@yahoo.com

November 6, 2012

Ngapain Aja di Jogja?

Miniatur Indonesia, begitulah sebutan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang menerima ratusan hingga ribuan pendatang baru setiap tahun. Hasilnya, Berbagai etnis, budaya, suku, dan keanekaragaman lainnya dari berbagai daerah berkumpul di provinsi yang menyandang Predikat kota budaya. Kalimantan Timur adalah salah satu dari sekian banyak provinsi yang penduduknya, lebih khusus pelajar dan mahasiswa, memilih Yogyakarta sebagai ladang menuntut ilmu

Bagi mahasiswa Kalimantan Selatan tidak perlu bingung apabila baru datang ke Jogja, karena terdapat asrama permai yang bernama Kersik Luwai. Asrama ini memfasilitasi mahasiswa asal Kalimantan Timur yang sedang studi di Yogyakarta. Asrama tiga lantai dengan 40 kamar ini mempunyai beragam aktivitas rutin setiap pekan. Seperti; kegiatan malam jumat, diskusi kekinian, latihan tari daerah dengan pelatih yang sudah bisa dibilang profesional, begitulah pemaparan Afif, ketua asrama Kresik Luwai

Pembangunan di Kalimantan Timur yang tidak merata menjadi salah satu topik yang pernah diangkat dalam diskusi mingguan anak-anak Kersil Luwai. Sumber daya alam Kalimantan Timur yang sangat melimpah dieksplorasi dengan sangat mendalam tetapi hasilnya tidak dirasakan oleh masyarakat Kalimantan Timur itu sendiri. “Ilustrasinya begini, misalkan kita ngasih hasil alam itu ke negara senilai 100miliar, tapi yang kembali ke Kalimantan Timur itu tidak ada sampai 20%-nya, itu kan sesuatu yang penuh tanda tanya,padahal kita butuh untuk pembangunan ekonomi dan lain-lain. Berbeda dengan Aceh ataupun Papua, pengembalian ke daerah mereka sudah sampai 50% yang dikembalikan”, tutur Afif mahasiswa Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta ini saat ditemui diperpustakaan Asrama Kresik Luwai.

Isu lain yang pernah mereka diskusikan adalah tentang pemekaran Provinsi Kalimantan Utara (Kal-Tara). Isu ini dibahas karena sebagai provinsi baru, tentunya Kal-Tara masih membutuhkan pembinaan dan pendampingan. “karena walau bagaimanapun kita masih satu atap”, tuturnya. Isu ini diangkat dan dibahas dengan tujuan agar anak-anak Kalimantan Timur yang saat ini sudah menjadi bagian Kal-Tara tidak kemudian menjadi minder dan tidak merasa diasingkan. Diskusi-diskusi seperti disebutkan diatas pada dasarnya bertujuan untuk membangkitkan kekritisan peserta diskusi asrama Kresik Luwai. Jelas Afif saat bertemu dengan kami.

Kesenian tari tidak luput dari perhatian anak-anak Kersik Luwai yang di mana mereka membuat latihan tari daerah Kalimantan Timur yang di handle oleh pelatih yang sudah bisa dikatakan sudah profesional. Latihan-latihan ini dilakukan untuk melestarikan budaya Kalimantan Timur itu sendiri dan kemudian mempromosikannya kepada masyarakat khususnya yang berada di Yogyakarta. Beberapa event dan pentas kebudayaan juga sering diikiuti oleh mereka. Anak-anak Kersik Luwai yang menuntut ilmu di Jogja juga mempunyai asa dan tujuan lain yaitu menjadi duta bagi Kalimantan Timur sendiri di Yogyakarta. [Megafirmawanti]

0 komentar: