Ngapain Aja di Jogja?
Miniatur Indonesia,
begitulah sebutan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang menerima ratusan
hingga ribuan pendatang baru setiap tahun. Hasilnya, Berbagai etnis, budaya,
suku, dan keanekaragaman lainnya dari berbagai daerah berkumpul di provinsi
yang menyandang Predikat kota budaya. Kalimantan Timur adalah salah satu dari
sekian banyak provinsi yang penduduknya, lebih khusus pelajar dan mahasiswa,
memilih Yogyakarta sebagai ladang menuntut ilmu
Bagi mahasiswa Kalimantan
Selatan tidak perlu bingung apabila baru datang ke Jogja, karena terdapat
asrama permai yang bernama Kersik Luwai. Asrama ini memfasilitasi mahasiswa
asal Kalimantan Timur yang sedang studi di Yogyakarta. Asrama tiga lantai
dengan 40 kamar ini mempunyai beragam aktivitas rutin setiap pekan. Seperti;
kegiatan malam jumat, diskusi kekinian, latihan tari daerah dengan pelatih yang
sudah bisa dibilang profesional, begitulah pemaparan Afif, ketua asrama Kresik
Luwai
Pembangunan di Kalimantan
Timur yang tidak merata menjadi salah satu topik yang pernah diangkat dalam
diskusi mingguan anak-anak Kersil Luwai. Sumber daya alam Kalimantan Timur yang
sangat melimpah dieksplorasi dengan sangat mendalam tetapi hasilnya tidak
dirasakan oleh masyarakat Kalimantan Timur itu sendiri. “Ilustrasinya begini,
misalkan kita ngasih hasil alam itu ke negara senilai 100miliar, tapi yang
kembali ke Kalimantan Timur itu tidak ada sampai 20%-nya, itu kan sesuatu yang
penuh tanda tanya,padahal kita butuh untuk pembangunan ekonomi dan lain-lain.
Berbeda dengan Aceh ataupun Papua, pengembalian ke daerah mereka sudah sampai
50% yang dikembalikan”, tutur Afif mahasiswa Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta
ini saat ditemui diperpustakaan Asrama Kresik Luwai.
Isu lain yang pernah mereka
diskusikan adalah tentang pemekaran Provinsi Kalimantan Utara (Kal-Tara). Isu
ini dibahas karena sebagai provinsi baru, tentunya Kal-Tara masih membutuhkan
pembinaan dan pendampingan. “karena walau bagaimanapun kita masih satu atap”,
tuturnya. Isu ini diangkat dan dibahas dengan tujuan agar anak-anak Kalimantan
Timur yang saat ini sudah menjadi bagian Kal-Tara tidak kemudian menjadi minder
dan tidak merasa diasingkan. Diskusi-diskusi seperti disebutkan diatas pada
dasarnya bertujuan untuk membangkitkan kekritisan peserta diskusi asrama Kresik
Luwai. Jelas Afif saat bertemu dengan kami.
Kesenian tari tidak luput
dari perhatian anak-anak Kersik Luwai yang di mana mereka membuat latihan tari
daerah Kalimantan Timur yang di handle oleh pelatih yang sudah bisa dikatakan
sudah profesional. Latihan-latihan ini dilakukan untuk melestarikan budaya
Kalimantan Timur itu sendiri dan kemudian mempromosikannya kepada masyarakat
khususnya yang berada di Yogyakarta. Beberapa event dan pentas kebudayaan juga
sering diikiuti oleh mereka. Anak-anak Kersik Luwai yang menuntut ilmu di Jogja
juga mempunyai asa dan tujuan lain yaitu menjadi duta bagi Kalimantan Timur
sendiri di Yogyakarta. [Megafirmawanti]
0 komentar: