Hangatnya sambutan warga Bima-Yogyakarta
Sebuah komunitas
daerah yang sangat permai atmosfer akan asrama dan warganya menuntun kru
Hydra-zone singgah sejenak. Suasana hangat yang sangat bersahabat menjadi
sambutan untuk Kami, saat pertama kali berkunjung ke asrama KEPMA Yogyakarta
yang terletak di kawasan Baciro Yogyakarta. Asrama KEPMA yang bernama asrama
Sultan Abdul Kaher ini diresmikan pada tahun 2007 dan sudah menjadi aset daerah
kabupaten Bima.
Untuk berjalan dan
hidupnya dalam roda kehidupan sebuah komunitas besar pastilah terdapat
kepengurusan. KEPMA pun memilkinya yang terdiri dari ketua, sekretaris,
bendahara, bidang kajian ilmiah, pengembangan organisasi, keolahragaan, dan
humas. Selain keempat bidang tersebut, ada satu bidang lagi atau disebut
sebagai badan otonom yaitu Sanggar Rimpu. Rimpu adalah sebutan untuk wanita
Bima yang bercadar tapi menggunakan sarung.
Khas KEPMA sudah
terasa ketika Sanggar yang dibuat khusus untuk memfasilitasi
mahasiswa-mahasiswa Bima di Yogyakarta yang ingin mengasah bakat kesenian dan
budaya Bima terceritakan. Beberapa kesenian yang sering dilatih adalah tarian
tradisiional Bima, cerita-cerita rakyat Bima dan koreografi. Karena sering
dilatih, maka KEPMA tak pernah ketinggalan beberapa event kebudayaan yang dilaksanakan di yogyakarta. “hampir setiap event kami ikuti”, begitu tutur Agus,
koordinator Humas KEPMA.
Ramai dan asyik ?
Yah, begitulah gambaran asrama yang dihuni oleh 37 mahasiswa dan mempunyai
beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh penghuni asrama. Beberapa
peraturan tersebut diantaranya adalah
adanya jadwal piket sebanyak tiga kali dalam seminggu, kewajiban menjaga
ketertiban asrama dengan menghargai waktu belajar, menggunakan bahasa daerah
saat berinteraksi dengan sesama penghuni asrama, tidak membawa tamu yang bukan
muhrim ke dalam kamar, tidak meminum minuman keras, dan mengusahakan sholat
berjamaah di mushola asrama. [Mega Firmawanti]
0 komentar: