Teater Tubuh Ala “ Mak Teng “
Pernahkah
kalian melihat pertunjukan teater tari ?
Tentunya
teater tari merupakan salah satu pertunjukan yang sangat spektakuler yang
memiliki cita rasa seni yang tinggi. Selain gerakan yang sangat indah, kesenian
teater tari atau yang lebih akrab disebut teater tubuh ini juga mengandung
suatu makna yang disampaikan secara implisit.
Ialah
Dwi Arti
Handayani,
sosok yang sangat berperan dalam perkembangan teater tubuh di daerah
Yogyakarta. Di tangannya lah berbagai bentuk tarian, baik tradisional, modern,
ballet dan lainnya dikemas menjadi suatu bentuk pertunjukan teater yang luar
biasa. Wanita yang kerap di sapa “ Mak Teng “ ini telah bertahun- tahun mengarungi
dunia seni khususnya tari, dan bertahun- tahun juga dirinya telah merasakan
pahit manis dunia persenian. Pengalamannya didunia seni sudah tak diragukan
lagi, bahkan kini ia telah menjadi seorang suhu
yang memiliki banyak anak didik.
Awal
mulanya Mak Teng bersama 2 orang kawannya mendirikan sebuah wadah kesenian yang
bernama Sanggar YEK. Ngomong- ngomong soal nama Sanggar YEK sih, sebenarnya di
ambil dari ungkapan gerutu kata sehari- hari saja. Sanggar YEK ini bertempat di
kampus AKAKOM Yogyakarta. Karakteristik Sanggar YEK ini lebih menonjol pada
kesenian tarinya. Sanggar ini didirikan sebagai salah satu bentuk ekspresi dari
kegundahan, karena minimnya fasilitas untuk menampung kesenian di AKAKOM. Namun
seiring berjalannya waktu, nama sanggar YEK ini berubah menjadi Sang-Art. Sang-Art
ini merupakan sanggar yang memiliki berbagai macam divisi yang bergerak di
bidang seni seperti seni musik, teater, tari, bahkan dekorasi untuk pernikahan.
Dan, lagi- lagi adalah Mak Teng, sebagai salah satu promotor berkembangnya Sang-Art
ini.
Dari
pengalamannya sejak menjadi seorang pelajar, Mak Teng sudah menekuni dunia
seni. Ia belajar dari berbagai guru tari yang berbeda, ia juga pernah menekuni
dunia model, “bahkan salah satu guru saya kebiasaannya nyiram kopi dan nglempar
sandal”, tuturnya. Tapi dari situlah ia banyak belajar tentang dunia kesenian.
Berbeda
dengan halnya teater tubuh pada umumnya, teater tubuh yang ia ciptakan
merupakan kolaborasi dari seluruh tarian tradisional dengan dibumbuhi oleh
tarian modern dan aliran musik yang unik. Bahkan, tarian ballet pun dapat
dikolaborasikan dengan tarian tradisional dan diiringi oleh musik dugem. Sungguh
luar biasa konsep yang disuguhkan dari pertunjukan teater tubuh rancangannya. [Latif Ahmad Fauzan]
0 komentar: