FIXIE “FIXJO” JOGJA
Simpel,
unik, dan asik, begitulah kira-kira jawaban yang diucapkan oleh Mang. Dialah
yang mengumpulkan teman-teman dari berbagai sekolah untuk bergabung dalam satu
wadah komunitas pecinta sepeda Fixie. Karena terbentuk di pusat Kota Jogja,
komunitas yang umurnya belum genap dua tahun ini menemakan diri dengan nama
“FIXJO” singkatan dari “Fixie Jogja”.
Kemunculan
awal sepeda Fixie memang menarik banyak orang. Tak terkecuali para pelajar Kota
Gudeg ini. Fixie disebut mampu mewakili apresiasi mereka terhadap olahraga,
lingkungan, dan seni. Kreatifitas masing-masing anggota juga terlihat dari
rakitan yang mereka buat. Memang ada syarat khusus untuk dapat bergabung dalam
komunitas ini, yaitu setiap anggota tidak diperkenankan memiliki model yang
sama dengan anggota lainnya. ”Yang lebih dulu bergabung memang mudah ya, karena
belum begitu banyak kawan lain, tapi itulah tantangan bagi anggota baru atau
calon anggota agar mampu meng-explore imajinasi mereka tentang kuda kayuh ini”,
begitu menurut Kukuh (16) yang saat ini menjadi ketua komunitas.
Kegiatan
yang dilakukan komunitas ini masih tergolong sedikit. Para pengurus sengaja
tidak memadatkan agenda karena khawatir anggotanya akan merasa terbebani dan
justru tidak nyaman. “Lebih baik sedikit acara tapi yang ikut banyak, daripada
banyak acara tapi yang ikut sedikit” sambung Juwan yang bertugas sebagai
koordinator acara.
Mereka
mempunyai misi untuk keliling Indonesia dengan sepeda Fixie. “Untuk
mengawalinya kita keliling Jogja dulu”, kata Nugro anggota yang sepedanya
bernomor sepeda 20. Nomer itu juga menunjukkan urutan dari bentuk atau model
yang ada di komunitas.
Hal
yang paling mereka risaukan adalah mengenai kepadatan jalan-jalan di Jogja.
Menurut mereka selain jalan yang kecil juga semakin bertambahnya pengguna mobil
atau sepeda motor. Dan kebanyakan dari para pengguna jalan di kota adalah para
pendatang, jadi mereka merasa dijajah dalam urusan jalan. Akan tetapi melalui
komunitas FIXJO inilah mereka mencoba mengkampanyekan Jogja “kembali” menjadi
Kota Sepeda. Keinginan ini tidaklah semata-mata hanya hadir dari
pelajar-pelajar ini, namun beberapa rekan komunitas sepeda yang lain juga
berharap demikian. [Muhammad Ulil Albab]
0 komentar: