“Seni Hadrah; Kolaborasi Nilai Estetika dan Nilai Ibadah”
Tau ngga’, apa seni music daerah yang
diadopsi dari kebudayaa arab yang terkenal dari jawa timur?, Hadrah. Yah, seni music ini sering dilantunkan
dalam bahasa Arab yang mengandung pujian kepada Nabi Muhammad ,para Sahabat dan
kalimat suci terhadap Tuhan. Hadrah bisa juga disebut dengan jenis nyanyian
yang bermuara dari dzikir dan dilantunkan dengan iringan alat music tabuh bercorak
rebana yang dimainkan dengan kompak dan bertalu-talu. Seni music Hadrah sendiri
kini telah menjadi bagian budaya bangsa Indonesia, karena mayoritas bangsa
Indonesia adalah umat Islam, hingga saat ini masih kuat mempertahankan seni
tersebut sebagai aset seni budaya bangsa dan agama mayoritas. Bagi masyarakat
pesantren, khususnya di Jawa Timur wilayah Pantura, seni music Hadrah sudah
menjadi bagian dari kegiatan masyarakat santri Pondok Pesantren yang tersebar
di pelosok kota hingga desa-desa terpencil.
Seni msuik Hadrah
kini sudah menjadi tren tersendiri di masyarakat. Fungsi seni music Hadrah
tidak hanya sekadar hiburan bagi masyarakat, tapi telah menjadi sarana memperdekat
diri kepada Allah dengan lantunan-lantunan pujian kepada Sang Pencipta alam dan
Rasul-Nya. Tidak hanya itu, seni music Hadrah juga telah menjadi perekat
hubungan sosial (ukhuwah islamiyah) antar kelompok masyarakat Islam. Tidak
jarang, ratusan hingga ribuan orang berkumpul untuk melantunkan shalawat bersama-sama
dan kalimat-kalimat pujian kepada Tuhan dengan tujuan mempererat di antara
mereka.
Beranjak ke
salah satu kampus di daerah Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, telah berdiri sebuah
komunitas seni music Hadrah di sana dengan nama Hadrah Ar-Rahman. Hadrah Ar-Rahman didirikan kira-kira satu tahun lebih yang lalu (tahun 2011) di bawah naungan organisasi ekstra kampus. Sebenarnya tidak
ada niatan untuk membentuk komunitas rebana ini, namun berawal dari undangan suatu acara organisasi ekstra kampus
yang menginginkan mereka tampil dalam acara tersebut. Kemudian pada acara itu
mereka menampilkan lagu-lagu Gusdur dan Habib Syekh. Dari penampilan tersebut,
mereka mendapat apresiasi yang cukup
baik dari penonton, karena apresiasi yang baik dari penonton inilah yang akhirnya menghantarkan mereka membentuk komunitas Hadrah dengan nama Hadrah Ar-Rahman. Kabarnya
sejak penampilan perdananya ini, berbagai tawaran untuk tampil dalam acara-acara pun datang silih berganti. Sehingga
semakin mantaplah keinginan para anggota dari Hadrah Ar-Rahman untuk tetap
eksis di atas panggung.
Pada awalnya nama
Hadrah ar-rahman terinspirasi dari kata dari HuMANiora (mengambil
persamaan kata MAN
pada Ar-RahMAN dan HuMANiora)
di
samping itu juga dikarenakan para anggota dari hadrah
Ar-Rahman adalah mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga. Dilihat dari segi arti dari katanya, Ar-Rahman berarti pengasih, jadi harapannya Hadrah Ar-rahman dapat memberikan inspirasi perdamaian bagi
mereka yang mendengarkan. Walaupun
demikian, di tengah arus perubahan dan pengaruh budaya barat yang cukup , tidak
menutup kemungkinan, seni hadrah sebagai salah satu budaya bangsa lambat-laun
akan ditinggalkan masyarakat. Karena itu, perlu kiranya dilakukan pelestarian
oleh seluruh komponen bangsa, khususnya umat Islam. [Arga Aji Saputra]
0 komentar: