Erupsi Merapi awal langkah kita
Awal tahun 2010, Daerah Jogja atau tepatnya di
Kabupaten Sleman yang pada saat itu terkena dampak Erupsi merapi, akibatnya
banyak masyarakat yang berada di area merapi yang harus diungsikan. Nah, di sini
banyak anak-anak serta remaja terabaikan tanpa ada kegiatan berarti karena
sekolah pun diliburkan karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar. Dari hal tersebut, muncul tiga mahasiswa yogyakarta ini tergerak hatinya
untuk memberdayakan anak-anak ‘Merapi’ agar mempunyai kegiatan yang bermanfaat
untuk mereka dan sedikit penghibur atas bencana yang mereka alami. Saat itulah tiga
mahasiswa ini tercetus ide untuk mengajarkan tentang fotografi kepada korban
Merapi. Fotografi adalah salah satu kemampuan mereka dan mereka berencana akan
menularkan ilmu dan pengalaman kepada anak-anak merapi tentang fotografi. Yapz,
ternyata apa yang mereka usahakan tidak sia-sia, apresiasi dari anak-anak
sungguh memuaskan. Antusias anak-anak akan keingintahuan fotografi menambah
semangat tiga ‘pendekar’ ini yakni mufid (UIN) ,Ritno (UGM) , dan Wahtini (UNY)
dalam mengajarkan sedikit banyak ‘jurus’ fotografi.
Erupsi merapi pun usai, anak-anak Merapi kembali
menjalani hidupnya, pembelajaran fotografi pun cukup sampai di situ saja. Di sini
tiga mahasiswa ini merasa nyaman karena
telah menransfer ilmu dan kemampuan mereka, dan ingin terus menyalurkan karya
terhadap anak-anak muda lainnya. Niat
lanjut ketiga mahasiswa ‘sakti’
tersebut menjadi cikal bakal lahirnya
sebuah komunitas fotografi KTP ( Komunitas tukang photo) pada awal tahun 2012,
yang tepatnya bulan Maret. Perekrutan anggota dan pengadaan kelas adalah agenda
awal dari komunitas tersebut,
dimaksudkan agar ada masukan ilmu bagi anggota yang pemula akan fotografi. Komunitas
telah lahir dan sebagai langkah maju, berdirilah sebuah sekretariat untuk
memperjelas lokasi mereka untuk berkumpul ataupun diskusi. Markas mereka berada
di Kotagede.
Dari bulan ke bulan komunitas ini berdiri,
ternyata lumayan banyak pecinta fotografi yang tergiur untuk bergabung bersama
TKP, hingga mereka dapat menyelenggarakan kegiatan rutin untuk memperkuat
komunitas ini serta mengisi komunitas ini agar tetap eksis. Open Class tentang fotografi diadakan sekali
dalam seminggu, tepatnya hari jumat. materi tentang foto grafi yang diajarkan
sangat beragam, seperti teknik- teknik fotografi, jenis – jenis fotografi dll. Hunting foto juga menjadi rutinitas
anak-anak TKP, tempat mana yang pas dan banyak objek dalam mencari bidikan kamera,
diadakan dua kali seminggu serta waktu hunting
menyesuaikan.
Sampai saat ini, aksi komunitas KTP ini cukup terlihat
dalam kegiatan fotografi di Jogja, sesekali mereka mengikuti dan berpartisipasi
dalam event fotografi yang diadakan
di jogja. Banyak pula mengirimkan karya anggota TKP yang dimuat di majalah atau
koran lokal di Jogja. Kriteria untuk masuk tidak terlalu diperdulikan, TKP
membebaskan siapa saja yang mau masuk komunitas ini, baik mahasiswa, pelajar,
pegawai ataupun pecinta fotografi dari berbagai kalangan, yang jelas mereka
teratrik dengan fotografi dan berkeinginan berkembang bersama komunitas KTP ini
bersama-sama. [Kartika Ambarsari]
0 komentar: