phone: +6287 3936 4795
e-mail: hydrazone_community@yahoo.com

November 27, 2012

“Madura, Tak Pernah Lekang Oleh Zaman”

Madura merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan kesenian tradisional sangat banyak, beragam dan mempunyai unsur nilai- nilai yang sakral.  Bagi masyarakat Madura, melestarikan kesenian tradisional dapat membawa pengaruh agar kita selaku bangsa Indonesia tidak terjebak dengan moralitas bangsa asing dan tetap menjunjung tinggi moralitas bangsa sehingga kita mampu menghadapi tantangan di dunia yang global ini.

Madura, dikatakan tidak pernah lekang oleh zaman karena pada diri setiap orang Madura mempunyai jiwa ataupun rasa kepemilikan yang tinggi, sehingga terhadap benda yang ia miliki, ia akan berusaha untuk selalu menjaga dan memelihara benda itu, begitulah dengan seni tradisional dan kebudayaan daerah yang selalu dijunjung tinggi oleh masyarakat Madura.

Walaupun letak Pulau Madura berada di ujung Pulau Jawa dan termasuk ke dalam Provinsi Jawa Timur, untuk kebudayaan sendiri budaya Madura berbeda dengan budaya Jawa. Perbedaan yang cukup mencolok dapat kita lihat dalam kehidupan sehari harinya, sifat orang Madura yang lebih egaliter dan terbuka, berbeda sekali dengan sifat orang Jawa yang sabar.

Orang Madura dikenal sebagai orang sangat taat dalam melaksanakan perintah Allah dan Nabi Muhammad, disamping karena orang Madura yang dominan berbasis NU, terutama dalam hal melaksanakan ibadah haji, melaksanakan ibadah haji sangat diagungkan bagi orang Madura karena bagi mereka barang siapa yang telah melaksanakan ibadah haji, secara tidak langsung strata social yang dimiliki akan naik tidak memandang apabila dia hanya seorang petani atau pedagang biasa, dan tidak peduli apakah sawah dan ladang yang ada telah terjual untuk memenuhi panggilan  untuk datang ke rumah Allah.

Tradisi atau budaya orang Madura yang lain  dikenal juga memiliki kekhususan dalam hal kultural yang berbeda dengan komunitas dari etnik lain. Kekhususan kultural ini bagi masayarakat Madura tampak pada ketaatan, ketundukan dan kepasrahan terhadap mereka yang mendapat julukan 4 figur yang sangat utama dalam kehidupan orang Madura, ada istilah dalam bahasa Madura yang berbunyi “Buppa, Babu, Guruh, Ban Ratoh” yang bermakna (Bapak, Ibu, Guru, dan Pemerintah).

Dalam hal ketaatan, ketundukan dan kepasrahan, posisi ayah/ bapak berada pada urutan pertama. Hal ini karena orang Madura menghormati dan mengetahui betul bagaimana peran seorang lelaki yang menjadi imam bagi keluarga, selanjutnya seorang istri/ ibu yang merupakan orang yang sangat penting berada didalam rumah, karena roda rumah tangga seseorang tidak akan berjalan tanpa seorang ibu, begitu juga dalam hal memutuskan suatu masalah.

Kemudian adalah seorang guru, guru disini bisa dikatakan seorang kyai atau ustad, dimana bagi orang Madura merupakan orang yang berilmu tinggi dan dapat memutuskan masalah yang terjadi dalam sebuah perkampungan atau desa, dan yang terakhir posisi pemerintahan orang Madura akan patuh kepada pemerintahan bila mana mereka telah mematuhi 3 posisi figur diatas. Budaya ini tak pernah lekang oleh zaman sampai kapanpun dan dimanapun mereka berada. [Rahmah Attaymini]

0 komentar: