LAHIR “BIMA” DI NTB
Kabupaten Bima, salah satu daerah di provinsi Nusa Tenggara Barat yang kerap muncul di
telinga kita. Secara geografis, kabupaten Bima terletak di di ujung timur dari
Pulau Sumbawa bersebelahan dengan Kota Bima (pecahan dari Kota Bima).
Beberapa kasus yang ngetren saat ini yaitu kekerasan juga menyambangi warga kabupaten
Bima yang di mana belum lama ini sekitar bulan Juli lalu beredar video
perkelahian antar pelajar dari Kabupaten Bima tersebut. Eits..! jangan
berpikiran jelek dulu, karena kali ini kru Hydra-zone akan mengulas tentang
para ‘pendekar ilmu’ yang lahir dari
Bima yang sukses meraih jabatan penting di instansi-instansi Yogyakarta. If you cant wait, read more …..
Secara
keseluruhan, Kabupaten Bima memiliki bentang alam yang lengkap dari pantai
hingga pegunungan. Daerah ini beriklim tropis dan cenderung kering
dengan rata-rata curah
hujan tahunannya relatif rendah. Untuk menuju sekolah-sekolah di daerah
penempatan, Kita akan melalui jalan yang multi bentuk. Meskipun begitu, ada beberapa yang dapat dicapai dengan
kendaraan
bermotor seperti mobil. Dengan
keterbatasan tersebut, semangat para pelajar-pelajar dari
tanah Bima ini tidak surut ataupun redup untuk menjadi pendekar ilmu dengan
intelektualitas yang tinggi. Pertama adalah dr. Siti Aisyah yang kini menjadi Direktur Rumah Sakit
Radiology Yogyakarta. Kemudian ada Erwin Nizar yang menjadi anggota DPRD
Yogyakarta dan Prof. Dr. Muhdar Abubakar,SpAn. Prof. Dr. Muhdar Abubakar,
SpAn adalah seorang dosen di Universitas Gadjah Mada dan
juga merupakan seorang anestesiologist. Anetesiologist adalah seorang yang ahli
dalam pembiusan ketika seorang pasien hendak dilakukan operasi dalam pengonatan
tertentu. Beliau menjadi salah satu dokter di Rumah Sakit Sadjito Yogyakarta.
Kakek 8 orang cucu ini juga merupakan penulis buku yang menghasilkan banyak
buku di bidang kesehatan. Diantaranya adalah Patofisiologi, Pemantauan Dan Pengelolaan Penderita Trauma Kepala, Uji
Prabedah untuk Memperkirakan Kesulitan Tindakan Intubasi Trakhea, dan
beberapa buku yang lain.
Siapa bilang dengan keterbatasan fasilitas tanah
asal mengurai semangat dalam pendidikan? Merekalah bukti dari keseriusan dalam
mencari ilmu dengan hasil yang memuaskan
juga. Terbatas bukan berarti tak bisa melampaui batas……… [Rifky Sofiadi]
0 komentar: