1% Bakat, 99% Kemauan
Kampus
ISI (Institut Seni Indonesia), adalah salah satu lembaga pendidikan kesenian
yang tiada hentinya melahirkan para seniman berbakat di Indonesia. Karena
kampus ini dihuni oleh sejumlah mahasiswa yang hobby akan seni, tak heran jika banyak dijumpai hal-hal yang tidak
biasa, mulai dari pakaian, sifat, sampai ke tingkah laku mahasiswanya sendiri. Namun
dibalik sesuatu yang tidak biasa itu, ada semangat berkarya yang luar biasa.
Beranjak
ke wilayah seni rupa, terdapat sebuah komunitas yang dibentuk oleh sekawanan
mahasiswa yang memiliki hoby kesenian yang sama yaitu menggambar. Komunitas ini
mereka namai dengan “Drawing Lovers”.
Drawing adalah sebuah
seni menggambar yang menggunakan bolpoint,
spidol, dan pencil warna sebagai alat
untuk menerjemahkan ide-ide ke dalam bentuk gambar dengan menonjolkan aspek
gelap dan terang (brightness) pada
gambar sehingga gambar terlihat lebih nyata. Kemungkinan besar gaya menggambar
ini masuk kedalam aliran surealisme
karena memiliki kesamaan yaitu menitik beratkan pada kesamaan bentuk. Entah
kapan komunitas ini didirikan, yang pasti pada mulanya berawal pada saat mereka
mengikuti perkuliahan di kampus. Kampus memang tempat dimana teori diberikan,
namun tetap saja untuk improvisasi dan eksplorasi ditentukan oleh masing-masing
individu. Dengan berbekal keinginan yang sama inilah sehingga komunitas Drawing Lovers terbentuk.
Sebuah
karya seni dibuat yakni sebagai ekspresi emosional dari sang seniman dan sebagai
hiburan serta inspirasi bagi siapa saja yang menikmatinya. Seperti keinginan
seniman pada umumnya, tentunya setiap karya-karya yang telah mereka ciptakan paling
tidak ingin dikenal dan dihargai oleh orang lain, baik itu sesama seniman
maupun masyarakat pada umumnya. Sama halnya dengan Drawing Lovers,
mereka terkadang mengadakan pameran sebagai ajang untuk unjuk gigi sebagai
tolak ukur sampai sejauh mana kemampuan menggambar yang telah mereka kuasai serta
sampai sejauh mana pula karya mereka dihargai oleh orang lain. Tidak hanya
pameran saja, kegiatan-kegiatan seperti dalam hal pembuatan konsep, teori,
hingga ke eksekusi juga mereka jajaki sebelum pada akhirnya mereka mengadakan
pameran sebagai puncaknya. Sayangnya, karena peminat dari seni drawing ini
sendiri terbilang masih sedikit sehingga untuk menjadi sebuah komunitas besar
dan dikenal oleh masyarakat
Indonesia agaknya sulit dirasakan. Namun dengan adanya keterbatasan ini tidak membuat
para seniman drawing berhenti untuk terus berkarya.
Semua
orang bisa menggambar hanya saja, adakah kemauan mereka untuk melakukan
kegiatan tersebut? Sebuah tindakan akan melahirkan ide atau gagasan Namun, ide
belum tentu bisa melahirkan tindakan. Bakat itu hanya 1%, sedangkan yang 99% adalah
kemauan dan usaha. [Arga Aji
Saputra]
0 komentar: