Profil Tanjung Raya
Komunitas
Tanjung Raya, begitulah nama komunitas orang-orang Kabupaten Agam, sebuah
kabupaten di Sumatera Barat yang di dalamnya terdapat dari berbagai kalangan
akan tetapi didominasi mahasiswa. Komunitas ini bermarkas di Jl. Demangan Baru No. 2 Yogyakarta
dengan nama Asrama Mahasiswa Tanjung Raya. Menurut Alam Diko Rama selaku sekertaris
asrama ini, asrama ini berdiri sekitar tahun 1960-an tapi mulai ditempati tahun
1963 setelah akte tanah diresmikan. “asrama ini bukan milik Pemerintah Sumatera Barat, tapi ini bantuan dari
Menteri Sosial, orang-orang Tanjung Raya yang telah sukses di perantauan,
yayasan sosial, serta warga Tanjung Raya” jelasnya. Alam juga menjelaskan
bahwa dahulu tanah yang ditempati sekarang berasal dari tanah Sri Sultan Hamengkubuwono
X dengan persetujuan serta restu dari sultan juga. Feel so curious? just follow Us
Guys !
Komunitas ini
sangat menjunjung tinggi norma dan adat Tanjung Raya meskipun hidup jauh dari
kampung halaman. Salah satu kata-kata yang membuat mereka tetap solid dan
kompak yaitu Konco arek kawan padek yang
berarti kawan yang sudah sangat dekat seperti saudara kandung.Dalam hunian yang
penuh rasa kekeluargaan itu terdapat 23 orang
yang tinggal dan semuanya menjadi pengurus di asrama tersebut. Alasan
utama mengapa semua penghuni menjadi pengurus asrama adalah karena dengan
menjadi pengurus asrama, mereka diharapkan lebih mempunyai rasa tanggungjawab
terhadap asrama mereka serta terwujudnya
rasa tali persaudaraan yang kuat di antara mereka.
Terdapat pepatah
lama orang Minang, Dima bumi dipijak
disitu langik dijunjuang (di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung), sesuai
dengan pepatah tadi masyarakat Tanjung Raya sangat menganjurkan anak lelaki
mereka untuk merantau. Kata “merantau” sendiri menurut orang Minang adalah
pergi dari kampung halaman menuju tempat yang diharuskan menyeberang laut, hal
tersebut dimaksudkan supaya anak laki-laki mempunyai pengalaman, ilmu dan
wawasan yang tinggi. Mereka bisa merantau untuk belajar,bekerja, mencari pengalaman
hidup dan lain-lain dengan tujuan supaya mereka mendapatkan ilmu dan pengalaman
yang lebih serta mereka diharapkan lebih
matang dan siap untuk bekal mereka pada saat berumah tangga. “umumnya orang Tanjung Raya merantau bukan
semata-mata untuk mencari duit karna di sana pun mencari kerja sudah cukup
mudah, tapi pengalaman, ilmu, kemandirian, hidup bersosialisasi, itu yang
dicari” tutur Uda Alam. [Nur Handayani]
0 komentar: