Berselancar di Darat
Meluncur
dengan cepat di atas papan mempunyai daya tarik tersendiri bagi skaters di seluruh penjuru dunia.
Apalagi para pemuda yang doyan dengan tantangan serta olahraga yang beresiko
cedera ini, meskipun resiko ada semangat pun tetap membara dan hal itu
membuat para skater tetap setia terhadap papan luncurnya.
Skateboard,
ya itulah olahraga yang dikenal dengan Medan yang cukup berbahaya seperti
cekungan, tangga, tempat yang berbentuk miring dijadikan tempat bermain dan
meluncur dengan velositas cukup tinggi membuat
mereka harus membayar mahal dengan cidera parah bahkan menyebabkan patah
tulang. Walaupun digolongkan sebagai olahraga ekstrim namun permainan ini mulai dilirik para pemuda dan
sampai sekarang olahraga ini terus berkembang di Indonesia. Berawal pada
kisaran tahun 80-an, olahraga ini masuk melalui pelajar-pelajar Indonesia yang
pulang dari luar negeri. Pada tahun 90-an mulai banyak anak muda yang berminat
dan tertarik pada papan luncur ini. Akan tetapi pada tahun-tahun tersebut di
Indonesia masih belum tersedia peralatan yang mendukung untuk melakukan aksi.
Pada tahun 1998 berdirilah toko yang menyediakan perlengkapan Skateboard bernama City Surf di Jakarta.
Tak
terkecuali di Yogyakarta, Guna mengenalkan permaian ini kepada remaja di
Yogyakarta maka terbentuklah komunitas skater
yang bernama VIVA LA BALKOT. Nama tersebut diambil dari tempat di mana mereka
awalnya sering berkumpul dan merintis komunitas penggila papan luncur itu,
yaitu di daerah dekat Balai Kota Yogyakarta (Balkot). Bila ditanya tentang
alasan mengapa mereka menekuni hobi yang bisa dibilang ekstrim tersebut,
beberapa dari mereka menjawab permainan ini mempunyai nilai gengsi dan nilai stylish yang di mana permainan skateboard masih tercium olahraga orang
barat. Selain alasan tersebut terdapat pula yang menjawab bahwa skateboard mempunyai sisi seni, baik
seni grafis maupun seni teknik bermain skate.
Beberapa
tokoh Skater di Indonesia yang sudah mendunia adalah "Pevi
Permana Putra" dan "Reno Julian Pratama". Keduanya aktif dalam kompetisi
Internasional mewakili Indonesian
Skateboarding Association. Meski perkembangannya tidak begitu pesat, namun
permainan di atas papan ini masih mempunyai tempat tersendiri di hati remaja
Indonesia khususnya di kota-kota besar. [Muhammad Ulil Albab]
0 komentar: