Ngga’ Ada Loe Ngga’ Rame
Berbicara soal seni memang tiada
habisnya. Setelah edisi minggu lalu yang membahas tentang Drawing Lovers, topik kita pada edisi kali ini adalah mengenai
kesenian musik modern.
Coba bayangkan, bagaimana rasanya
kalau dunia ini ngga’ ada musik?
Pastinya kita ngerasa boring banget
ngejalanin kegiatan sehari- hari, bahkan makin lama pikiran bisa makin penat.
Kita beranggapan bahwa tanpa adanya musik, dunia ini akan terasa sangat sepi
dan ngga’ berwarna. Anggapan seperti
itu tentu adalah suatu hal yang lumrah diucapkan bagi kita para pecinta kesenian
yang satu ini. Musik, merupakan hasil komponen- komponen nada yang disusun
melalui notasi dan tempo sehingga membentuk kolaborasi suara yang harmonis.
Apabila ditinjau dari alat yang digunakan, musik itu sendiri digolongkan
menjadi dua bentuk yaitu musik tradisional dan musik modern. Bisa dikatakan
musik modern karena alat- alat yang digunakan tentunya tidak lagi memakai
kentongan, gong, ataupun yang lainnya, tapi sudah menggunakan alat- alat musik
yang lebih canggih, seperti gitar listrik, keyboard, drum, dan lain- lain. Jenis
aliran musik modern itu juga sangat beraneka ragam, seperti: pop, rock, jazz,
reggae, tecno, dan lain sebagainya.
Salah satu wadah yang dibuat untuk
menampung orang- orang yang memiliki minat di musik modern ini adalah UKM Musik
yang ada di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Dahulu, UKM Musik
ini masih merupakan bagian dari UKM Kesenian di kampus UMY, dimana seluruh
kesenian seperti teater, musik tradisional, musik modern, paduan suara, dan
lain sebagainya masih tercampur aduk. Namun pada tahun 1998, UKM Kesenian ini
pecah menjadi beberapa bagian yang salah satunya adalah UKM Musik, dan ketua
yang menjabat UKM Musik pada saat itu adalah Fahrul Reza. Seiring berjalannya
waktu, UKM Musik ini sempat melejit saat adanya sosok Richie Pedroza sebagai
promotor eksistensi dikala itu, namun pada tahun 2008- 2009 UKM ini mulai mengalami vacum. Dan akhirnya UKM ini mulai eksis
kembali sampai saat ini.
Untuk menghasilkan musik yang indah
nan merdu, para anggota disuguhi berbagai latihan pengembangan dengan
mendatangkan tentor (pengajar) dari luar kampus. “Indonesia ngga’ cuman punya 1 genre musik saja,
jadi kita juga harus pelajari semua genre musik yang ada di Indonesia ini”,
kata Abe, ketua UKM Musik saat ini. Namun tak hanya itu, untuk mempererat rasa
kebersamaan, biasanya sering diadakan kegiatan- kegiatan rutin seperti touring,
ngumpul- ngumpul bareng, dan lain sebagainya. “ Hal yang paling penting dalam
kesenian musik itu ya kekompakan. Kalau ada satu orang yang ngga’ datang buat main, ya musiknya ngga’ mungkin maksimal”, tuturnya. Ia menjelaskan
bahwa kunci untuk menghasilkan musik yang indah adalah kebersamaan dan
kekompakan. [Latif Ahmad Fauzan]
0 komentar: