“Jangan Dulu Ngomong Susah”
Remaja
mana sih yang tidak suka dengan musik. Apa pun itu alirannya, pasti ada salah
satu diantaranya yang mereka sukai. Bisa dibilang musik hampir menjadi bagian
dari hidup anak muda jaman sekarang. Percaya nggak percaya, begitulah
kenyataannya. Seperti halnya fenomena Boy
band yang ramai diperbincangkan oleh media belakangan ini, lagu-lagu yang mereka nyanyikan termasuk banyak
diminati dari semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa
sekalipun.
Berbicara
soal musik tidak hanya sebatas membicarakan seputar Boy band ataupun Girl Band
saja. Karena musik juga termasuk bagian dari karya seni, maka hendaknya juga harus
diperhatikan kandungan nilai estetika di dalamnya. Persoalannya bukan hanya
sekedar mampu menciptakan sebuah karya seni musik, namun bagaimana karya musik
itu enak didengar oleh orang lain. Sehingga tidaklah cukup jika hanya menguasai
sebatas teorinya saja.
Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta (disingkat UMY) merupakan kampus di Yogyakarta yang di dalamnya terdapat UKM (Unit Kegiatan
Mahasiswa) bidang Kesenian Musik.
Dari UKM inilah sebagian kecil band-band yang ada di Yogyakarta bermula. Secara
garis besar UKM ini berfungsi sebagai wadah untuk berlatih dan berkarya bagi
para mahasiswanya yang memiliki potensi dibidang seni musik. Persepsi mayoritas
orang mengenai kampus dengan ideologi agama, kebanyakan pasti tertuju pada
segala hal yang berbau agama pula. Namun tidak untuk yang satu ini, UKM seni
musik UMY malah memperdalam berbagai jenis aliran musik modern. Sejak eksis
mulai dari tahun 1997 hingga sekarang, UKM ini masih tetap terus bergerak
dengan berbagai kegiatannya. UKM yang sempat vakum pada tahun 2007-2009 ini memiliki
2 macam kegiatan, yakni kegiatan primer dan kegiatan skunder. Kegiatan primer
meliputi latihan dan event wajib setiap 1 tahun sekali dan event skunder
sendiri meliputi event yang diadakan setiap 3 bulan sekali serta
kegiatan-kegiatan lain seperti touring, camping, dan lain sebagainya sebagai
ajang refreshing dan silaturahmi
sesama anggota.
Sejak
pecah menjadi UKM musik yang berdiri sendiri, secara bertahap UKM ini mulai
mengadakan open reqruitment. Untuk
menjadi anggota UKM musik ini, para pendaftar hanya perlu melalui tiga tahap
tes, diantaranya interview dan tes mental tentunya. Setelah melalui ke tiga
tahap tersebut, nantinya mereka akan diklasifikasikan berdasarkan jenis aliran
musik apa yang sesuai dengan yang mereka kuasai. Menurut penuturan Ketua dari
UKM ini, akrab dengan sapaan mas Abe,
“Setelah mereka dikelompokkan sesuai dengan jenis aliran musik masing-masing, sesegera
mungkin mereka harus membentuk band yang selanjutnya didaftarkan kepada
pengurus. Setelah seleksi manggung, bisa saja mereka yang beraliran musik metal
bergabung dengan band pop. Keharusan membentuk band tentunya berpengaruh pada
materi yang akan mereka terima, jadwal latihan, dan tentor sebagai pemateri. Maklumlah,
karena peminat UKM ini tidak sedikit jumlahnya maka maka harus benar-benar
ketat membagi waktunya disamping berjalannya kegiatan perkuliahan. “Di sisi
lain kami berkarya, melalui UKM ini kami juga bermaksud memperkenalkan kampus
kami. Untuk kedepannya mungkin kegiatan yang kami laksanakan cukup ini dulu,
soalnya hubungannya juga pada masalah dana mas”, sambung ketua UKM sekaligus
mahasiswa jurusan tekhnik sipil ini.
Kurang
lebih begitulah sekilas potret mengenai UKM seni musik UMY. Tentunya masih
banyak lagi informasi mengenai UKM ini. Sebelum mengakhiri perbincangan, Ketua
UKM ini sempat berpesan, “Ketika kita sudah memutuskan untuk bermain musik,
jangan dulu ngomong “susah” sebelum mencoba dan benar-benar menemukan jalan
buntu. Carilah referensi lain jika itu memang membantu. Maju Terus Musik
Indonesia !!!”. [Arga Aji Saputra]
0 komentar: