Daily Exercises and Salak Mount
Apabila Kita ditanya, latihan apa yang dilakukan
anak MAPALA ? pastinya Rock Climbing
dan Susur Hutanlah yang sering terdengar. kegiatan MAPALA lebih dari sekedar
“menghilang” di hutan dan naik tebing saja loh
akan tetapi MAPALA lebih dari itu. Khususnya MAPALASKA yang beritanya Kami
liput. Menu latihan anak-anak MAPALASKA dilakukan 5 kali dalam seminggu dan itu
pun berbeda-beda menu latihannya, seperti setiap hari senin sampai kamis
anggota yang berada di Divisi Rock
Climbing berlatih panjat tebing di
arena panjat tebing atau anak MAPALASKA sering menyebutnya “Wall”. menurut
Ketua Umum MAPALASKA saat ini Maulana Unan atau nama lapangannya Marucel “ kami biasanya latihan di wall setiap hari selasa
sampai kamis sore dan itu pun ga’ hanya diikuti anak Rock Climbing aja,
anak-anak divisi laen juga nimbrung juga
og, semisal saya” terang dia sambil tertawa ringan. Pada hari
yang sama pun anak-anak MAPALASKA berlatih SRT (Search Rescue Technique) yaitu
latihan penyelamatan susur gua untuk menolong korban pada saat di dalam
goa yang bertempat di belakang arena
panjat. Selain hari itu hari jumat dan sabtu mereka pengisian materi di base
camp, apabila para anggota sudah siap dalam melakukan jelajah gunung atau
susur goa maka latihan pun akan dilakukan di gunung atau goa. “biasanya kami setelah pendalaman materi kami
akan berlatih di hutan, gua, tebing dan alam bebas lainnya“ terang lanjut Marucel. Menurut sumber yang
sama, ketika anak-anak MAPALASKA sampai di tempat tujuan, mereka akan melakukan
Mapping dan TKM (Temu Kenal Medan)
yaitu pemetaan tempat ekspedisi secara rigid
dan mengenal medan yang mereka akan telusuri.
Segunung pengalaman apabila Kita mencoba
membahasakan kegiatan dan aktivitas yang telah dijelajahi “anak-anak Alam” MAPALASKA. Dengan umur 31 tahun lebih tentu
banyak pengalaman dan ilmu yang didapat anggota MAPALASKA, namun yang paling
berkesan adalah pada saat anak-anak MAPALASKA melakukan ekspedisi ke Gunung
Salak dan berita yang beredar adalah mereka hilang. Menurut penjelasan Marucel, ”sebenarnya kami ngga’ hilang
cuman kami kehabisan bekal dan bertempat di lereng gunung yang jauh dari
pemukiman, ketika BASARNAS dan TNI menemunkan kami, media memberitakan bahwa
Kami telah hilang”. “MAPALASKA tidak pernah hilang tapi memang mencari
tempat untuk menghilangkan diri” kekehnya. [Muhammad Iqbal Fahmi]
0 komentar: